Ular yang bernama Titanoboa ini mempunyai tubuh sepanjang 14,6 meter dan bobotnya sampai 1,13 ton atau 1.133,9 kilogram.
Dr Jason Head dari Smithsonian National Museum of Natural History di Washington DC mengatakan ular ini memberikan petunjuk bagaimana kehidupan setelah dinosaurus punah.
"Ini menjawab pertanyaan makhluk hidup atau hewan seperti apa yang menggantikan dinosaurus," kata Jason seperti dikutip Dailymail, Minggu, 25 Maret 2012.
Dr Jonathan Bloch, seorang paleontologis dan kuator dari Florida Museum of Natural History, yang juga ikut ambil bagian dalam tim yang menggali fosil ular ini, mengatakan Titanoboa hidup sekitar 60 juta tahun lalu.
Fosil tulang belakang ular ini pertama kali ditemukan di daerah yang diduga merupakan kawasan hutan hujan kuno sebelah utara Kolombia dari zaman Paleosen. Adapun sisa-sisa fosilnya ditemukan juga di sebuah tambang di daerah Cerrejon, Kolombia, bersama dengan fosil kura-kura dan buaya.
Menurut Bloch, fosil tengkorak ular tersebut hampir tak pernah ditemukan karena sangat rapuh dan hancur dimakan zaman. Dia menjelaskan, selama sekitar 10 juta tahun, ular Titanoboa adalah predator terbesar di darat setelah kepunahan dinosaurus.
"Ini adalah sebuah temuan yang sangat fantastis dan menjadi raksasa ular pada zamannya," kata David Royale, Head of Programming Smithsonian Channel.
David bahkan membuat sebuah film yang khusus menyuguhkan tayangan bagaimana proses penemuan ular yang hidup puluhan juta tahun lampau. Promosi film ini juga dilakukan dengan cara yang unik, yakni dengan membuat patung ular Titanoboa dalam ukuran sebenarnya dan dipamerkan di New York Grand Central.
0 komentar:
Post a Comment
Akan Sangat Berkesan Jika Anda meninggalkan Komentar ^^